TAMBANG BAWAH TANAH
GEOLISTRIK TAMBANHG BAWAH TANAH
Geoteknik adalah ilmu yang mempelajari perilaku tanah maupun batuan. Di dalam dunia pertambangan peran seorang geotek sangatlah penting. Tidak hanya untuk mendesain atau menganalisis lereng agar aman, akan tetapi geoteknik engineer juga diperlukan untuk mendesain stock pile,
barge loading Conveyor/ Jety Manual maupun pelabuhan
Seorang geotek akan melakukan perhitungan seberapa besar beban yang dapat diterima oleh suatu tanah/batuan, sehingga dapat mencegah terjadinya longsor akibat beban yang berlebihan yang ditanggung oleh tanah/batuan tersebut.
Banyak perusahaan tambang kita yang masih mengabaikan peran geoteknik di dalam tambang. Anggapan bahwa penyelidikan geoteknik itu mahal adalah salah.
Masalah
yang terjadi dalam tambang
bawah tanah
Desain, pengembangan dan pengoperasian sistem terowongan merupakan elemen penting dala pertambangan, dan perlu masukan teknis khusus.
Pengalaman menunjukkan bahwa konsekuensi dari kerusakan pada sistem terowongan yang disebabkan oleh faktor geoteknik adalah serius dan mahal.
Pengendalian kondisi tanah merupakan faktor kunci dalam desain dan kemerosotan terowongan, karena kondisi ini sangat bervariasi di sepanjang terowongan dan memerlukan teknologi khusus untuk memastikan keamanan dan fungsionalitas.
Penyelidikan
Untuk Pembukaan Tambang Bawah Tanah
Secara Umum,Penyelidikan Geologi Teknik Untuk Tambang Bawah Tanah ada 3 Tahap :
1.TAHAP PENYELIDIKAN AWAL
Penyelidikan Pendahuluan (Reconaisonce Study)sampai Studi Kelayakan.
2.TAHAP PENYELIDIKAN RINCI
Sering disebut perencanaan tekniks
3.TAHAP PENYELIDIKAN PADA SAAT KONTRUKSI
Sering disebut sebagai tahap kontruksi (Contruction Stage) dan tahap operasi dan pemeliharaan
Pengukuran pada tahap penyelidikan awal ditujuan Untuk pembuatan peta situasi,yang mana peta situasi ini sangat berguna untuk menentukan alternatif jalur terowongan
pembuatan Peta situasi biasanya dilakukan dengan pemasangan titik triangulasi dan patok pengukuran dalam rangka pembuatan poligon Luar. Apabila daerah penyelidikan cukup luas dan terpencil maka pemotretan poto udara akan menjadi pilihan
Hasil pekerjaan pengukuran pada Tahap awal sbb :
- Peta Situasi daerah penyelidikan
- Peta Situasi dan penampang melintang dari jalur terowongan Lintasan penyelidikan Geofisika
- Daftar Koordinat daru patok pengukuran .
PENGUKURAN PADA TAHAP PENYELIDIKAN
RINCI
Pengukuran Penyelidikan Rinci ditujukan pada pembuatan profil lintasan terowongan dengan presisi yang tinggi.
lebar jalur dipetakan biasanya 200 m kekanan dan kekiri lintasan terowongan
Hasil Akhir dari penyelidikan rinci sbb :
- Peta situasi lintasan terowongan dengan skala 1 :500 sampai 1:2000
- Penampang tegak dari lintasan terowongan
PENGUKURAN PADA TAHAP KONSTRUKSI
Ditujukan untuk mengendalikan arah dan kemiringan penggalian terowongan,disamping menghitung dimensi terowongan.
• Pekerjaan Tahap Kontruksi sebagai berikut :
1.Menentukan arah dan kemiringan terowongan
2.Mengukur penurunan dari permukaan tanah apabila sebagai akibat pembuatan terowongan
3.Melakukan pengamatan terhadap deformasi dinding terowongan
4.Memasang tanda-tanda pada titik tengah terowongan setiap 100 m, 250 m atau 500 m sesuai dengan kontrak
PENYELIDIKAN GEOLOGI
TEKNIK
1.Pemetaan Geologi dititik beratkan pada :
A.Interprestasi peta topografi dimaksud untuk mempermudah pelaksanaan pemetaan geologi pada tahap awal dari penyelidikan pembuatan terowongan
Interprestasi Topografi didasarkan atas :
a.Pada pola dan penyebaran garis kontur,sehingga dapat dibedakan antara lembah dam perbukitan,punggungan serta jenis litologi dan struktur geologi yang ada didaerah penelitian.
b.Peta topografi standar yang digunakan dengan skala 1: 25.000
B.Interprestasi Foto Udara dimaksud untuk membuat peta geologi sehingga sangat meringankan pemetaan geologi dilapangan.
Prinsip dasar interprestasi foto udara adalah membedakan suatu daerah berdasarkan :
a)Rona Permukaan (Cerah-Gelap)
Rona Cerah menunjukkan batauan dan vegetasi jarang yang berarti litologi didaerah tersebut tidak dapat menyimpan air dengan baik seperti batupasir,Granit
b)Rona Gelap menunjukkan batuan kedap air sehingga tanah penutup diatasnya banyak mengandung air dan tentunya vegetasinya lebat contoh andesit dan Basal
Tekstur Permukaan (Halus –Kasar)
a)Tekstur Halus menunjukkan litologi didaerah tersebut tidak tahan terhadap erosi seperti lempung,tufa.
b)Tekstur Kasar menunjukkan batuan tersebut tahan terhadap erosi seperti Batupasir, breksi.
C.Interprestasi Pengideraan jauh didasarkan pada citra satelit seperti SLAR (Side
Looking Air Radar)
D.Pemetaan Geologi ditunjukkan untuk memperlihatkan beberapa hal
a)Morfologi dan Pola aliran
b)Jenis litologi dan penyebaran (formasi batuan)
c)Susunan Stratigrafi
d)Struktur Geologi
e)Sejarah Tektonik
PENYELIDIKAN GEOFISIKA
Penyelidikan Geofisika terdiri atas :
A.Refraksi
Metode Seismik Bias atau Refraksi dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada tanah ataubatuan dari posisi sumber sipenerima pada berbagai jarak tertentu
B.Transmisi
UJI PEMBORAN GROUNTING
Grouting juga dapat diartikan sebagai metode penyuntikan bahan semi kental (slurry
material) ke dalam tanah atau batuan melalui lubang bor, dengan tujuan menutup diskontruksi terbuka, rongga-rongga dan lubang-lubang pada lapisan yang dituju untuk meningkatkan kekuatan tanah (Dwiyanto, 2005). Sedangkan bahan-bahan yang biasanya dijadikan sebagai material pengisi pada grouting diantaranya campuran semen dan air; campuran semen, abu batu dan air; campuran semen, clay dan air; campuran semen, clay, pasir dan air; asphalt; campuran clay dan air dan campuran bahan kimia.
PARITAN UJI/TEROWONGAN UJI
Trenching (pembuatan parit)
Pembuatan parit memiliki keterbatasan yaitu hanya bisa dilakukan pada overburden yang tipis, karena pada pembuatan parit kedalaman yang efektif dan ekonomis yang dapat dibuat hanya sedalam 2 - 2,5 meter, selebih dari itu pembuatan parit dinilai tidak efektif dan ekonomis. Pembuatan parit ini dilakukan dengan arah tegak lurus ore body dan jika pembuatan parit ini dilakukan di tepi sungai maka pembuatan parit harus tegak lurus dengan arah arus sungai.
Paritan dibangun dengan tujuan untuk mengetahui tebal lapisan permukaan, kemiringan perlapisan, struktur tanah dan lain-lain.
PARITAN UJI/TEROWONGAN UJI
Test Pitting (pembuatan sumur uji)
Jika dengan trenching tidak dapat memberikan data yang akurat maka sebaiknya dilakukan test pitting untuk menyelidiki tubuh batuan yang letaknya relatif dalam. Kita harus ingat bahwa pada test pitting kita harus memilih daerah yang terbebas dari bongkahan-bongkahan maka hal ini akan menyulitkan kita pada waktu pembuatan sumur uji dan juga daerah yang hendak kita buat sumur uji harus bebas dari air, karena dengan adanya air dapat menyulitkan kita pada waktu melakukan penyelidikan struktur batuan yang
terdapat pada sumur uji yang kita buat. Pada pembuatan sumur uji ini kita juga harus mempertimbangkan faktor keamanan, kita harus dapat membuat sumur dengan penyangga sesedikit mungkin tetapi tidak mudah runtuh. Hal ini juga akan mempengaruhi kenyamanan pada waktu melakukan penelitian. Kedalaman sumur uji yang kita buat bisa mencapai kedalaman sampai 30 meter.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari penggalian sumur adalah gejala longsoran, keluarnya gas beracun, bahaya akan banjir dan lain-lain.
No comments:
Post a Comment